Masjid Pertama dan Makam Keramat Pulau Lombok

banner 970x250

Memang benar, nisan makam mbah Sruni terbuat dari kayu ulin, oleh masyarakat dipercayai bisa menyembuhkan penyakit, sehingga nisan itu dikikis (dikerik; Bahasa Jawa red.) untuk dijadikan obat.

Keyakinan ini dilakukan tidak hanya oleh masyarakat Lombok, terutama Lombok Tengah dan Lombok Timur yang lebih mengenal dan lebih tau tentang hal ini, tapi juga orang luar pulau, seperti Kalimantan, Bima dan Sumbawa.

Seiring perjalanan waktu nisan kayu itu tinggal sebesar kelingking yang kemudian tahun 1999 oleh Pak Comong diganti dengan nisan yang terbuat dari material semen.

Kini masyarakat yang mempercayainya, untuk memohon kesembuhan dengan cara berziarah ke makam mbah Sruni dengan membawa air dalam wadah botol saat berziarah, yang kemudian air itulah yang diminum untuk obat kesembuhan.

Kepercayaan yang sedemikian itu justru orang-orang dari Lombok Tengah dan Lombok Timur yang lebih tahu ketimbang masyarakat Sorong Jukung sendiri. Pernah ada pula orang budha yang menginginkan keturunan, lalu ia pun datang ke makam mbah Sruni dengan melakukan hal serupa. Dan harapannya pun terkabul.

Ada cerita pengalaman lain yang dialami Pak Udin. Beliau sering keluar malam ke pantai pada jam 12 ke atas setiap Bulan Ramadan. Suatu ketika beliau melihat cahaya besar ke atas seperti marcusuar memancar berasal dari makam mbah Sruni mengarah ke laut dan ketika subuh cahaya pun kembali ke arah makam tersebut.

Baca Juga  Arak-Arakan Gunungan Ladu Semarakkan Pembukaan Pameran UMKM MWCNU Sukodono

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *