Berita  

Ranting NU Anggaswangi Pawai 100 Obor, Simbolkan 100 Tahun NU

Tradisi perayaan malam Tahun Baru Hijriyah adalah sebuah tradisi yang turun temurun dilakukan oleh masyarakat muslim Indonesia khususnya warga Nahdliyin. Banyak ragam tradisi unik dilakukan oleh warga Nahdliyin pada malam pergantian kalender Hijriah tersebut.

Seperti halnya yang dilakukan oleh warga Nahdliyin Ranting Anggaswangi, Kecamatan Sukodono, Kabupaten Sidoarjo pada Jumat Malam (29/7/2022). Dalam perayaan Tahun Baru Hijriah 1444 bersama dengan Pesantren Darul Falah Anggaswangi mengadakan ritual doa bersama, dan melakukan pawai berjalan kaki keliling kampung dengan membawa 100 obor.

Wakil Rais Pengurus Ranting NU Anggaswangi Ustadz M Abdi Ali Mukhson menuturkan, tradisi tersebut merupakan budaya turun-temurun dari leluhur yang hingga kini masih dilestarikan, sebagai bentuk ikhtiar batin dan permohonan doa kepada Allah SWT.

“Agar masyarakat dan negara kita dijauhkan dari segala balak serta diberikan kemakmuran dan kesejahteraan. Tidak kalah penting disini adalah rasa bersatunya masyarakat desa dengan Pesantren Darul Falah,” tuturnya.

Sementara itu, Ketua Ranting NU Anggaswangi Ustad Sholeh Rois mengatakan, kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih 200 orang yang terdiri dari pengurus ranting NU Anggaswangi, badan otonom (banom) NU, santri pondok pesantren,  mahasiswa KKN Universitas Nahdlatul Ulama Sidoarjo (Unusida), dan masyarakat sekitar.

“Saat berkeliling kampung para peserta membaca Shalawat Burdah, kemudian di setiap persimpangan jalan seperti perempatan atau pertigaan jalan warga berhenti sejenak. Kemudian dilakukan adzan dan iqamah disertai doa khusus yang diberikan oleh pengasuh Pesantren Darul Falah,” terangnya.

Ia juga menegaskan dalam kegiatan ini panitia sengaja menyediakan sebanyak 100 obor sebagai simbol usia 100 tahun atau satu abad NU.

“Kami berharap NU ke depan semakin maju khususnya PR NU Anggaswangi. Semoga semuanya berjalan dengan sukses, baik dari sisi organisasi maupun pelayanan kepada umat khususnya Nahdliyin,” pungkasnya.

Diketahui rangkaian acara diawali dengan pembacaan doa awal tahun dan tawassul kubro. Dilanjutkan dengan pembacaan istighotsah, Yasin Fadhilah dan doa bersama keliling kampung.

Pewarta : Muhammad Al Haikal

Editor : Emzed Ef

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *