
Hadirnya bulan suci Ramadan selalu dirayakan umat Islam dengan berbagai macam kegiatan keagamaan. Karena di bulan tersebut umat Islam berkesempatan meraih pahala dan berkah yang dilipatgandakan. Selain melaksanakan ibadah wajib puasa umat Islam juga akan memperbanyak ibadah lainnya.
Sekolah-sekolah pun juga berlomba-lomba menambah kegiatan keagamaan, seperti menggelar kegiatan Pondok Ramadan. Di SMK Plus NU Sidoarjo pelaksanaan Pondok Ramadan dilakukan selama 18 hari, terhitung mulai 6 hingga 23 April 2022.
Kepala SMK Plus NU Sidoarjo Nur Muchamad Sholichuddin menjelaskan bahwa pelaksanaannya dibagi menjadi beberapa shift. Satu shift diikuti oleh sekitar 50 anak. Tiap shift akan melaksanakan kegiatan selama 2 hari.
“Sengaja kami bagi per shift supaya anak-anak fokus menerima materi. Karena materinya sangat penting,” jelas Pak Holes sapaannya.
Ia pun mengklaim bahwa kegiatan Pondok Ramadan kali ini tidak seperti kegiatan serupa pada umumnya. Pasalnya, pihak sekolah menginginkan sebuah kegiatan yang juga menjadi wadah sinerginya lembaga-lembaga Di PCNU Sidoarjo. “Selain materi keagamaan, ada hal penting lainnya yakni bersama-sama PCNU membentuk karakter anak-anak secara langsung,” klaimnya.
Tak tanggung-tanggung, lanjut Pak Holes, yang diundang untuk mengisi materi Pondok Ramadan adalah para pengurus lembaga di tingkat cabang. Artinya, materi yang diterima anak-anak juga lebih mendalam karena diberikan oleh orang-orang yang telah lama dididik di pondok pesantren dan telah terbukti dan teruji kealimannya.
Di tempat yang sama ketua panitia Pondok Ramadan M. Hadi Mulyono mengatakan, ada salah satu materi yang mungkin belum pernah diajarkan di Pondok Ramadan di sekolah-sekolah lainnya, yakni tata cara Solat ala Imam Syafi’i.
Menurut Hadi, materi tersebut penting disampaikan kepada anak-anak supaya mereka paham secara mendalam tentang tuntunan agama yang bersumber dari salah satu 4 madzab yang dianut di seluruh dunia. “Ini penting bagi anak-anak, supaya tahu jika ditanya tuntunan salatnya menganut siapa?,” kata Hadi.
Hadi menambahkan, untuk mengupas tuntas tentang hal itu maka pematerinya harus dari Aswaja Center dan Lembaga Bahtsul Masail PCNU Sidoarjo. Selain itu juga ada materi yang berhubungan dengan Aswaja dan Toharah.
Mereka yang dilibatkan menjadi pemateri kali ini yakni Kiai Lukman Hakim, Kiai Anas Al Ayyubi, Gus M. Sibromulisi, K.H. Kholison, dan K.H. Fahruddin Sholih.