Berita  

Melalui Sarasehan Online LTMNU Himbau Optimalkan Kembali Protokol Kesehatan

banner 970x250
Suasana sarasehan online di kantor PCNU Sidoarjo.

Masa transisi new normal disikapi beragam oleh masyarakat. Sebagian dari mereka menganggap masa tersebut merupakan kelonggaran seperti kondisi sebelum pandemi.

Hal itu mengakibatkan semakin berkurangnya kesadaran masyarakat mematuhi protokol kesehatan. Buktinya, penambahan kasus baru semakin meningkat jumlahnya.

Kondisi semacam itu mendorong Lembaga Takmir Masjid (LTM) NU kembali mengintruksikan para takmir mengajak jemaah mematuhi protokol kesehatan. Terutama saat menjalankan aktivitas di masjid.

Ketua LTMNU H. Imam Mukhozali menjelaskan, bahwa kondisi saat ini mendorong pihaknya menggelar sarasehan online tentang tata kelola peribadatan di tempat ibadah khususnya masjid NU selama masa transisi new normal.

“Berawal dari keresahan kami karena semakin tingginya kasus Covid-19 baru,” ungkap Imam.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Ahad, 12 Juli 2020 malam melalui sambungan aplikasi Zoom tersebut diikuti pengurus LTMNU dari setiap kecamatan. Narasumbernya yakni Lembaga Kesehatan NU dan Satgas Covid-19 PCNU Sidoarjo.

Imam berharap, dari kegiatan tersebut ada jaminan kesehatan selama menjalani peribadatan di masjid dan musala NU. Caranya dengan mengedukasi masyarakat sebelum masuk tempat ibadah oleh pengurus takmir.

Ketua Satgas Penanggulangan Covid-19 PCNU Sidoarjo H. Zaenal Abidin mengakui bahwa menurut laporan satgas di desa ada penurunan semangat mematuhi protokol kesehatan. Oleh karena itu ia mengimbau masyarakat terutama warga NU kembali mematuhi protokol kesehatan.

“Minimal kita memulai kembali menggugah kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan melalui masjid dan musala,” kata H. Zaenal.

Ia pun berharap satgas kembali melakukan tugas seperti awal masa pandemi, yakni dengan melakukan penyemprotan intensif bekerja sama dengan takmir setempat.

“Awal ada pengetatan, tapi semakin hari semakin kendor,” ungkap mantan ketua KPUD Sidoarjo itu.

Hal itu diakui pula oleh ketua PCNU Sidoarjo K.H. Maskhun. Akibatnya, semakin hari tidak ada penurunan kasus Covid-19. “Memang istikomah itu susah,” ungkapnya.

Oleh karena itu lanjutnya, ihtiar lahir dan batin harus terus dilakukan. Artinya, ihtiar lahir dengan mematuhi protokol kesehatan dan batin dengan perbanyak doa.

Senada dengan hal itu, ketua LKNU dr. Iqbal Faizin memperjelas bahwa untuk menghadapi wabah dengan cara ihtiar maksimal, tidak boleh panik, dan cuek. Takmir juga diharapkan selalu memperbaharui informasi terkait perkembangan Covid-19.

Saat ini, lanjut dr. Iqbal, juga diperlukan untuk mengoptimalkan sirkulasi udara di dalam ruangan masjid maupun musala. Semakin banyak jamaah maka semakin dioptimalkan pula tugas takmir masjid.

Kotak amal berjalan yang selama ini digunakan untuk sementara tidak dipakai, diganti kotak amal permanen yang ditaruh di depan pintu masuk masjid. Sama halnya dengan karpet, untuk sementara para Jamaah harus memakai sajadah yang dibawa dari rumah.

Petugas kebersihan pun diharapkan intensif membersihkan bagian yang sering disentuh jamaah dengan desinfektan.

Baca Juga  Dikunjungi Anggota DPR Arzeti Bilbina, SMK Plus NU Sidoarjo Tegaskan Berkiprah Cegah Covid-19

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *