
Madrasah Tsanawiyah (MTs) Bilingual Muslimat NU Sidoarjo menggagas Launching Ayo Mondok sebagai Cikal Bakal Boarding School di lingkungan sekolah Muslimat NU. Program tersebut jugamengintegrasikan kuliah adab, coding, dan TOEFL dalam rangka memasuki era revolusi industry 4.0 dan menyongsong revolusi industry 5.0.
Kepala MTs Bilingual Muslimat NU Syamsuhari menjelaskan, berbagai macam strategi pendidikan dalam rangka pemenuhan revolusi industry di antaranya dengan setrategi yang diberi nama ASTEAM. Strategi tersebut merupakan penggabungan antara adab, science, technology, engineering, art, dan mathematic.
Ia menambahkan, adab menjadi yang utama dalam pelaksanaan strategi itu. Karena untuk membentengi peserta didik dari pergaulan bebas, ujaran kebencian, dan maraknya berita bohong atau hoax. “Manusia kembali ke adabnya. Mencari kebenaran yang hak hanya dari Allah,” ujar Syamsuhari.
Untuk implementasi science tidak hanya sebatas pada teori atau materi pelajaran, tetapi anak didorong untuk menjadi ilmuan-ilmuan muda. Pemanfaatan teknologi juga tak sebatas penggunaan software, tetapi peserta didik diarahkan membuat kecerdasan buatan, sekaligus sebagai programmer.
Syamsuhari menargetkan standarisasi penguasaan Bahasa Inggris disejajarkan dengan standar TOEFL. Targetnya, lulus kelas 5 levelnya 450 dan untuk peserta didik di kelas puncak atau sebelum lulus harus mendapat nilai 500.
Program itu akan dijalankan oleh tiga sekolah dibawah naungan Muslimat NU mulai dari madrasah ibtidaiyah, madrasah tsanawiyah, dan madrasah aliyah dengan menerapkan system boarding school.
Di tempat yang sama ketua PCNU Sidoarjo K.H. Maskun mengapresiasi dan mendukung program tersebut. Karena model Pendidikan pesantren layak untuk diadopsi dan dimasukkan dalam pendidikan umum. Tujuannya yakni untuk membangun karakter bangsa Indonesia.
Peluncuran program yang digelar di Heritage Handayani Kahuripan Nirvana pada Rabu 15 Mei 2019 petang itu diresmikan oleh Wakil Bupati Sidoarjo H. Nur Ahmad Syaifuddin dan disaksikan oleh ketua Wilayah LP Maarif Jawa Timur H. Noorshodiq Askandar. Kepala Dinas Pendidikan kabupaten Sidoarjo pun juga turut hadir sebagai mitra dalam penyelenggaraan pendidikan.