Ketua PCNU Sidoarjo : Tugas LTM NU Membantu Percepatan Pengurusan ID dan IMB Masjid

SIDOARJO-Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo, KH Zaenal Abidin menguraikan tugas yang harus dilakukan oleh Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTM NU) Sidoarjo. Hal tersebut ia sampaikan saat membuka acara “Workshop IMB dan ID Masjid/Mushola”, Rabu (14/12/2022) di kantor PCNU lantai III.

Di hadapan ratusan takmir masjid yang hadir, Kiai Zainal berharap takmir masjid melengkapi legalitas administrasi masjid atau mushola. Jika peraturan negara mewajibkan masjid harus memiliki ID dan IMB maka itu harus dipenuhi. Tugas LTM NU membantu untuk mempercepat pengurusannya.

Kiai Zainal mengutarakan tidak semua orang mendapat kesempatan untuk menjadi takmir masjid. Karena menjadi pengelola masjid penuh dengan pengabdian dan tidak mendapat gaji.

“Takmir masjid itu tidak digaji, tidak semua orang mau. Tapi kadang juga ada takmir yang tidak mau diganti. Sementara orang saat ini ingin semua dapat gaji,” ujarnya.

Kiai Zainal mengajak para takmir masjid untuk mengelola masjid secara profesional. Disebutkan masjid tidak hanya menjadi jujukan ibadah sehari-hari. Akan tetapi masjid harus menjadi sumber harakah (gerakan) atau perjuangan khususnya di wilayah keaswajaan dan ke-NU-an.

“Sekarang ini kami prihatin dengan masjid yang setelah shalat isya’ ditutup dan dikunci. Sehingga orang melaksanakan shalat di serambi masjid. Harusnya masjid  bisa menjadi layanan yang baik untuk masyarakat,” tuturnya.

Oleh karenanya, masjid harus dikembalikan sebagaimana fungsi awalnya. Yakni sebagai penggemblengan akhlak masyarakat, NU melalui LTM NU  mempunyai tugas ini. NU mempunyai banyak masjid di Sidoarjo, tidak terkecuali di perumahan.

“Masjid di perumahan ini biasanya banyak yang berebut menjadi takmir, kebiasaan orang NU kalau ada yang mau dia akan mundur. Padahal orang NU harus masuk kepengurusan takmir masjid guna memastikan ajaran aswaja tetap berlangsung di masjid tersebut,” ujarnya.

Jika masjid NU masih mudah direbut oleh kelompok di luar NU, maka LTM NU masih lemah dalam pengawalan. Jika demikian kewajiban LTM NU memberi pembekalan ke takmir untuk merawat aset fisik berupa masjid dan kegiatan aswaja.

“Jangan sampai ada masjid di Sidoarjo dikuasai kelompok di luar NU yang nantinya akan membid’ahkan amalan-amalan NU,” tandasnya.

Pewarta: Boy Ardiansyah

Editor: Emzed Ef

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *