
SIDOARJO-Ifan Alexander terpilih menjadi ketua Pimpinan Cabang (PC) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Sidoarjo pada
Konferensi Cabang (Konfercab) ke-XXI yang digelar pada 10-11 Juni 2022 di Hotel Luminor Sidoarjo.
Ifan mengaku telah bergabung dengan organisasi kemahasiswaan yang lahir tahun 17 April 1960 sejak tahun 2017 silam di Pimpinan Komisariat (PK) Universitas Sunan Giri (Unsuri).
“Dulu yang membuat saya tertarik untuk memilih bergabung dengan PMII adalah karena komitmen yang dipegang. PMII punya komitmen memperjuangkan cita-cita kemerdekaan Indonesia,” cetusnya melalui WhatsApp, Selasa (14/06/2022).
Mahasiswa program studi ilmu hukum tersebut juga merasa sangat termotivasi dengan asas ‘walfare state’ atau Negara Kesejahteraan. Yakni negara dengan konsep pemerintahan yang mengambil peran penting dalam perlindungan dan pengutamaan kesejahteraan ekonomi dan sosial warga negaranya.
“Jadi negara itu bertanggung jawab atas warga negaranya. Direalisasikan dengan bentuk pelayanan, bantuan, perlindungan dan pencegahan masalah-masalah sosial. Di situlah PMII hadir dan tidak lepas dari asas tersebut,” terangnya.
Ifan, yang pernah menjabat sebagai ketua rayon dan komisariat itu merasa senang setelah terpilih menjadi Ketua PC PMII Sidoarjo.
Alasannya, dia dapat belajar untuk menjadi pemimpin Sidoarjo, kabupaten yang dikenal dengan udang dan ikan bandengnya.
“Fokus dua tahun ke depan kami akan melakukan kajian-kajian strategis. Seperti peningkatan kualitas, wawasan kader, memfasilitasi minat bakat, dan mengkaji masalah-masalah maupun isu-isu serta aksi nyata,” tandasnya.
Ifan pun mengajak seluruh mahasiswa yang kuliah di Sidoarjo untuk bergabung dengan PMII di masing-masing komisariat. Karena setelah masuk PMII akan dapat belajar mengasah kemampuan akademik. Terlebih PMII merupakan sayap NU di lingkup kemahasiswaan.
“Di PMII diajarkan untuk tanggung jawab sosial serta mahasiswa nantinya akan mempu menjadi agen perubahan di masa depan. Mari gabung PMII,” tandasnya.
Ifan juga ingin melanjutkan kepemimpinan PMII masa khidmat sebelumnya yang ia nilai bagus “Masa khidmat sebelumnya bagus, dan harapan saya untuk lebih bagus lagi ketika pada periode saat ini yang saya pimpin,” harapnya.
Menjabat Ketua PC PMII di momen memasuki abad ke-2 NU, Ifan menilai NU wajib menyiapkan mahasiswa untuk beradaptasi dengan budaya dan kultur akademik kampus.
Menurutnya, budaya sekolah berbeda dengan budaya perguruan tinggi. Mahasiswa NU ke depan harus lebih kritis sehingga tidak pasif atau hanya menjadi objek.
“Setidaknya mahasiswa NU dianggap sebagai orang dewasa yang punya peran penting dalam mewarnai kualitas pendidikan. Caranya dengan mengadakan kajian fakultatif, banyak diskusi, kuat membaca, menulis, mahasiswa bebas berpendapat, mampu bertukar gagasan tanpa harus diselimuti perasaan canggung maupun takut kepada dosen maupun birokrasi,” pungkasnya.
Pewarta: Boy Ardiansyah
Editor: Musta’in