Event  

Halal Bihalal NU Jatim, Simak Pesan Gus Ali

Gus Ali Saat Halal Bihalal PWNU dan PCNU se-Jatim

NU Sidoarjo – Wakil Syuriah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim, KH Agoes Ali Masyhuri dihadapan Pengurus Cabang Nahdltul Ulama (PCNU) se-Jatim memaparkan analisanya terkait pertandingan final Liga Champions antara Liverpool Vs Real Madrid yang berlangsung Ahad (29/05/2022) lalu.

Hal itu disampaikan oleh Gus Ali sapaan akrabnya, pada acara Halal Bihalal Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jatim, Selasa (31/05/2022) di Auditorium KH Hasyim Asy’ari Kantor PWNU Jatim, Jl. Mesjid Agung Tim. No.9, Gayungan, Kecamatan Gayungan, Kota Surabaya.

“Bola dikusai Liverpool, permainan Liverpool tapi yang menang hasil akhir Real Madrid,” ujarnya disambut tepuk tangan hadirin.

Pengasuh Pondok Pesantren Progresif Bumi Sholawat itu mengatakan bahwa bola itu bulat. Jalannya sulit ditebak kemana arahnya sulit ditebak. Siapapun yang menang sulit ditebak karena di dalam sepak bola ada faktor keberuntungan.

“Kalau ball possession Liverpool yang unggul. Tapi hasilnya Real Madrid yang unggul. Kata orang Jawa ‘bejo’ atau beruntung,” ungkapnya.

Pada kesempatan ini, Gus Ali menyebut KH Marzuki Mustamar kiai yang cerdas. Gus Ali menilai pidato Kiai Marzuki sistematis dan dijelaskan program-program. Ia pun berharap seluruh hadirin dapat tampil cerdas sehingga mampu menjawab kejelekan orang dengan kebaikan.

“Lebih-lebih orang NU, harus menjadi kekuatan pengayom, penyeimbang. Harus mampu menebarkan kasih sayang di tengah-tengah masyarakat. Tariklah simpati orang lain dengan kasih sayang insyallah kalian semua akan disayang oleh Allah SWT,” jelasnya.

Dalam rangka menyambut 1 Abad NU Gus Ali menyebutkan bahwa PBNU, PWNU harus mempunyai skala prioritas program. Pertama menurut Gus Ali, NU Harus meningkatkan kualitas pendidikan. Kedua masalah kesehatan.

“Sebab apa? orang kalau badannya sehat akalnya juga sehat. Tetapi kalau badan tidak sehat, pidato saja tidak bisa cerdas,” terangnya.

Ketiga yang harus digarap NU adalah ekonomi. Menurutnya kefakiran akan mendatangkan kekufuran. Oleh karena itu diharapkan dikalangan NU ada yang berjuang untuk meningkatkan ekonomi umat. Disebutkan yang terakhir yang perlu diperhatikan oleh NU adalah dakwah. Pasalnya saat ini di Indonesia telah banyak aliran yang bermacam-macam. Untuk itu diperlukan dai yang tidak hanya pandai tetapi juga cerdas.

“Terakhir, orang NU harus rukun. Rapatkan barisan susun kekuatan satukan langkah untuk mewujudkan Izzul Islam wal Muslimin atau kejayaan Islam bisa terwujud di tengah-tengah masyarakat,” pungkasnya.***

Pewarta: Boy Ardiansyah

Editor: Rizqillah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *