Untuk memaksimalkan pelayanan dan mutu pendidikan, PC LP Maarif NU Sidoarjo menggelar dialog interaktif bersama Ketua Komisi C DPRD Provinsi Jawa Timur Hj. Anik Maslachah. Kedatangannya untuk memberi wawasan tentang berbagai hal yang bisa diakses untuk kemajuan pelayanan pendidikan.
Ketua PCLP Maarif Sidoarjo H. Misbahuddin mengatakan, ada perubahan regulasi sejak beralihnya SMA, MA, dan SMK di bawah naungan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi. Beberapa fasilitas pendidikan yang awalnya ditopang oleh pemerintah kabupaten, sekarang sudah tidak bisa diakses oleh sekolah-sekolah itu.
“Menyampaikan aspirasi pendidik dan tenaga kependidikan ke Mbak Anik setelah adanya pencabutan dan pengelolaan ke provinsi,” jelas Misbah di Balai Diklat LP Maarif Sidoarjo, Jumat 16 November 2018.
Selain itu, pihaknya berharap DPRD Jawa Timur menopang kegiatan desiminasi sekolah yang saat ini sedang dilaksanakan oleh Maarif. Targetnya ada 22 sekolah naungan Maarif yang dijadikan sebagai percontohan.
Anik Maslachah menyambut baik program tersebut, karena sebagai kader yang juga mewakili aspirasi NU berharap sekolah di naungan NU bisa bersaing dengan sekolah lain di luar NU yang selama ini mendominasi di berbagai kompetisi siswa. “Pendidikan NU di Sidoarjo jangan kalah sama akhinah,” harapnya.
Ia berkomitmen untuk membawa aspirasi sekolah-sekolah naungan Maarif Sidoarjo, seperti halnya pondok pesantren yang sudah ada raperda khususnya. Selain itu akan memperluas akses Maarif untuk memanfaatkan kebijakan anggaran provinsi.
Menanggapi hal itu Ketua PCNU Sidoarjo K.H. Maskun yang hadir pada saat itu mengapresiasi berbagai macam trobosan dan usaha Maarif untuk memajukan pendidikan NU. Tak hanya bersinergi dengan lembaga internal NU, tetapi juga menjalin hubungan dengan pihak eksternal.
Turut hadir pula anggota DRP RI Arzeti Bilbina yang juga memberi paparan terkait kebijakan pendidikan di tingkat nasional. (Kim)
