Diacungi Jempol, P5P2RA MI Ma’arif Ketegan Tanggulangin Akan Diadopsi Kemenag RI

TANGGULANGIN – Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) berencana mengadopsi Proyek Penguatan  Profil Pelajar  Pancasila dan  Profil Pelajar Rahmatan Lil Alamin milik Madrasah Ibtidaiyah (MI) Ma’arif Ketegan Tanggulangin, Sidoarjo. Kasubdit  Kesiswaan direktorat Kurikulum sarana  Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) madrasah   Dirjen Pendis, Kementerian Agama RI mendatangi MI Ma’arif Ketegan Tanggulangin.

Dari hasil pengamatannya pada Selasa (13/6/2023) ia menuturkan “Proyek penguatan Profil Pelajar  Pancasila dan Profil Pelajar Rahmatalil Alamin (P5 P2RA) Madrasah Ibtidaiyah Ma’arif Ketegan Tanggulangin akan diadopsi ke seluruh lembaga pendidikan setingkat Madrasah Ibtidaiyah,” kata Kasubdit Dirjen KSKK.

Pertemuan tersebut juga dihadiri rombongan dosen dari Universitas NU Indonesia (UNUSIA), Kanwil Kemenag Jatim, Kemenag Sidoarjo, PC LP Ma’arif NU Sidoarjo. Mereka mengatakan kedatangannya bertujuan untuk mengamati dan memastikan pembentukan karakter mahasiswa melalui modul proyek  penguatan profil pelajar Pancasila dan profil pelajar rahmatalal lil alamin.

Dari visitasi tersebut, MIMAKET dinilai sungguh luar biasa oleh Kementerian Agama RI karena banyak kreativitas sehingga banyak  yang muncul, yang tidak bisa ditemukan di lembaga pendidikan lain, seperti program penguatan kesiswaan.

Dengan demikian,  memberikan gambaran yang bagus, kemudian bisa didesiminasikan dan disebarkan ke madrasah-madrasah lain. Meski telah dinilai bagus dibandingkan lembaga pendidikan lain, pihak Mimaket Tanggulangin siap membenahi kekurangan sesuai pengarahan Subdit  KSKK madrasah dirjen Pendis Kemenag RI.

MIMAKET Tanggulangin telah meraih banyak prestasi sejak melaksanakan kurikulum merdeka. Ketika dikonfirmasi, Umi Salamah selaku Kepala MI Ma’arif Ketegan menuturkan Terkait capaian, yang pertama adalah kesigapan sumber daya manusia. Ia percaya bahwa sumber daya manusia yang dimiliki lembaga, mulai dari guru dan anak-anak, lebih siap. Terutama para guru, karena para guru mengikuti beberapa  pelatihan, yang diselenggarakan oleh pihak dinas maupun swasta. Dan para guru terus mengupgrade pengetahuan tentang kurikulum merdeka

“Capaian kedua kami yakni kami bisa melakukan pembelajaran berdeferensiasi dan penilaian awal,” tandasnya.

 

Pewarta     : Suroiya Hamida Hanum

Editor        : Boy Ardiansyah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *