
PRAMBON – Dalam acara ngaji budaya MDS RA PAC GP Ansor Prambon Sidoarjo Jum’at (22/07/2022) malam, Lutfi Ghozali tim Aswaja NU Center Sidoarjo yang juga ahli pernisanan Nusantara mengemukakan ada metode 3 K saat ditanya tentang permakaman atau asal usul sejarah leluhur.
Tiga ‘K’ tersebut, yang pertama Kedataan, yaitu mengambil data primer, sekunder dan folklore (cerita mulut ke mulut). ‘K’ kedua yakni Kearkeologisan dan ‘K’ yang ketiga adalah Kegaiban.
“untuk ‘K’ ketiga ini harus hati-hati, harus diteliti dulu narasumbernya apakah beliau jujur, shalatnya rajin, akhlaknya baik, dan seterusnya. Maka dari itu seluruh unsur 3 K itu minimal terpenuhi,” ujar Gus Luthfi sapaan akrabnya.
Gus Luthfi juga menerangkan bahwa dalam dunia pesantren dikenal istilah tashih, yaitu uji validitas ke para alim ulama. Dengan cara tersebut, keabsahan data bisa dipertanggung jawabkan.
Ngaji budaya merupakan salah satu kegiatan khusus MDS RA PAC GP Ansor Prambon. Kegiatan ini diselenggarakan di Kantor Kepala Desa Gedang Rowo dan dihadiri oleh beberapa komunitas yang peduli akan budaya Indonesia.
Kegiatan yang mengangkat tema ‘Sambung Masa Silam dan Masa Kini di Bumi Prambon-Sidoarjo’ ini terselenggara atas dukungan Laskar Nuswantoro dan Perhimpunan Pergerakan Indonesia.
“Tujuan dari kegiatan ini adalah agar kita lebih mengenal budaya kita dan para ulama pendahulu kita,” ujar Muzakki, ketua PAC GP Ansor Prambon.
Selain dihadiri oleh Gus Luthfi, kegiatan ini juga dihadiri oleh TP Piknik Wijoyo, pegiat budaya yang mengupas tuntas peninggalan-peninggalan sejarah di Sidoarjo terutama di Kecamatan Prambon.
“Kalau ditelusuri, peninggalan dari zaman Airlangga sampai Singosari ada di Sidoarjo ini,” ujar kang TP Piknik Wijoyo.
Beberapa peninggalan sejarah yang ada di Kecamatan Prambon adalah makam mbah Demang di Jatikalang, Gedung Pegadaian di Bulang yang pernah menjadi kantor pemerintahan di masa Belanda, dan banyak hal lainnya.
Kegiatan ini diikuti oleh ratusan peserta yang terdiri dari komunitas-komunitas lokal dan anggota PAC GP Ansor NU Prambon. Muzakki menyebutkan, sebagai tindak lanjut acara ini, kedepan akan dibentuk tim untuk membukukan para Waliyullah yang pernah hidup dan berdakwah di wilayah Prambon.
Pewarta: Noven Lukito dan Boy Ardiansyah
Editor: Emzed Ef