
SIDOARJO-Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sidoarjo akan memberangkatkan ratusan kader ke acara “Mujahada Kubro 9999 Kader NU Jatim”, Ahad (19/06/2022).
Acara tersebut digelar di kawasan Makam Ki Ageng Muhammad Besari Tegalsari, Ponorogo. Sedangkan titik kumpul keberangkatan di Kantor PCNU Sidoarjo, Jalan Airlangga, Sidoarjo.
Koordinator acara, Aad Choiruddin menjelaskan, “Jumlah kader NU Sidoarjo sampai saat ini yang sudah konfirmasi hadir sudah dua ratus lebih. Pastinya 256 kader,” cetusnya, Jum’at (17/06/2022) sore.
Wakil Sekretaris PCNU Sidoarjo tersebut memberikan rincian tiap Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Sidoarjo yang mendelegasikan untuk mengikuti acara di atas.
Rinciannya Sedati 9 orang, Krian 25 orang, Sidoarjo 18 orang, Candi 6 orang, Gedangan 6 orang, Tarik 5 orang, Buduran 5 orang, Wonoayu 60 orang, Taman 6 orang, Balongbendo 12 orang, Sukodono 6 orang.
Sementara MWCNU Tanggulangin 12 orang, Unusida 7 orang, Waru 24 orang, Jabon 12 orang, Tulangan 6 orang, Porong 7 orang, Prambon 8 orang, Krembung 7 orang.
“Dari jajaran PCNU insyallah ada 15 kader yang berangkat. Rais Syuriah KH R Abdussalam Mujib dan ketua Tanfidziah KH Zainal Abidin nanti secara langsung memimpin ceremonial keberangkatan pukul 15.30 sore di kantor PCNU,” bebernya.
Untuk MWCNU wilayah Sidoarjo barat, akan berkumpul di SMP Raden Rahmat Balongbendo. Semua rombongan dari Sidoarjo nantinya akan berkumpul di Rest Area Saradan Pukul 19.00 WIB.
Kemudian melaksanakan shalat jamak ta’khir dilanjut berangkat bersama menuju Ponorogo.
Diketahui jadwal kegiatan Mujahadah Kubro 9999 Kader NU Jatim mulai pukul 22.00 dengan pembukaan. Kemudian dilanjut iftitah fatihah yang dipimpin oleh KH Adzim Khalili Bangkalan. Dilanjutkan menyanyikan lagu Indonesia Raya, mars Syubbanul Wathon dan qiraah.
Sementara, istighatsah akan dipimpin oleh KH Fahmi Amrulloh Tebuireng, dilanjutkan ijazah kubro oleh Rais Syuriah PWNU Jatim, KH Anwar Mansur. Mujahadah Kubro akan dipimpin oleh KH Abdul Matin Bejagung. Kemudian akan ditutup doa oleh para kiai sepuh.
Pewarta: Boy Ardiansyah
Editor: Musta’in